Ciater "Surga" di Punggung Tangkuban Perahu
>> Thursday, November 1, 2007
TIDAK banyak tempat wisata di Indonesia yang menawarkan air panas alami langsung dari gunung aktif dengan bau belerangnya yang menyengat, namun berkhasiat untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Apalagi tempat wisata air panas itu sudah dikelola baik sehingga sangat nyaman untuk menjadi tempat berwisata, lengkap dengan penginapan, restoran, taman bermain, bahkan ruang pertemuan besar untuk perayaan perkawinan dan sejenisnya.
Rekreasi Air Panas Alam Sari Ater atau lebih banyak dikenal dengan Ciater adalah salah satu lokasi wisata air panas yang menyediakan hampir semua kebutuhan wisata. Sari Ater benar-benar menawarkan "surga" bagi para pengunjungnya, dari golongan mana pun mereka berasal. Tempat wisata yang berlokasi di Desa Ciater, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu tidak pelak lagi adalah lokasi pemandian air panas alam terdepan di Indonesia karena berbagai kelengkapan dan variasi wisata yang disajikannya.
Wajarlah bila setiap akhir pekan ribuan warga dari berbagai tempat datang ke Ciater. Barisan puluhan bus besar, mobil pribadi, dan sepeda motor, menjadi pemandangan yang sudah biasa ditemui di sekitar Sari Ater. Maka dari itu, belumlah lengkap perjalanan rekreasi Anda ke Bandung jika belum datang ke Ciater yang jaraknya sekitar 32 kilometer dari Bandung atau 30 km dari Kota Subang.
Data dari manajemen PT Sari Ater menyebutkan, pada tahun 2002 setiap harinya Ciater dikunjungi 2.861 orang atau total pada tahun 2002 dikunjungi 1.044.319 orang. Dari jumlah itu, 2.810 di antaranya adalah wisatawan mancanegara.
SARI Ater adalah lokasi wisata yang menempati lahan seluas 40 hektar. Lokasinya berada di punggung Gunung Tangkuban Perahu, semakin memesona karena dikelilingi perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. Usianya yang sudah 20 tahun membuat lokasi wisata ini benar-benar tumbuh menjadi sebuah resor yang lengkap.
Tidak mengherankan bila banyak wisatawan menjadikan Ciater sebagai tempat rutin untuk berekreasi. Mendatangi tempat ini, kita memang tidak akan pernah bosan, bahkan sebaliknya kita akan terus ketagihan.
"Saya sebulan dua kali ke sini bersama keluarga, tidak pernah bosan. Malahan sudah kayak rutinitas yang harus dilakukan bersama keluarga. Kalau kelewatan, seperti ada yang kurang," ungkap Rudi Suherman, salah seorang warga Jatinegara, Jakarta, ketika ditemui tengah asyik berekreasi di Ciater.
Keluarga seperti keluarga Rudi jumlahnya banyak, bahkan mungkin tak terhitung. Mereka memilih Ciater bukan hanya karena air panasnya, tetapi karena lokasi wisata itu memang menawarkan banyak sekali pilihan wisata untuk keluarga. Selain mandi air panas, di Ciater kita bisa menunggang kuda menikmati keindahan lokasi wisata Ciater, sekadar berjalan-jalan di sekitar kebun teh atau tea walk, memancing, melukis, bermain tenis atau golf, bahkan menjalani pengobatan penunjang medis.
Masih kurang? Manajemen Sari Ater menawarkan sajian terbaru, yaitu berlatih membuat kerajinan keramik, mulai dari pengolahan bahan dasar sampai menjadi barang jadi, dan berwisata ke pabrik teh PTPN VII serta menikmati teh olahan langsung dari pabrik tersebut.
"Kami memang ingin menjadikan Sari Ater ini sebagai one stop recreation sehingga seluruh anggota keluarga bisa menikmatinya. Hal itu wajar saja karena 90 persennya adalah wisatawan lokal, terutama keluarga dari Jakarta. Sekarang, setelah bom di Bali dan perang di Irak, jumlah wisatawan asing memang semakin turun sehingga wisatawan lokal semakin kuat menjadi target pemasaran kami," kata M Hidayat Tasrif, Sales and Marketing Manager Sari Ater.
Untuk itulah, selain air panas alami yang berkhasiat bisa mengobati penyakit-penyakit tertentu, di lokasi wisata Ciater ini pun disediakan kegiatan senam untuk ibu-ibu, melukis, menunggang kuda, dan membuat keramik untuk anak-anak serta bermain tenis dan golf untuk bapak-bapak dan anggota keluarganya.
PERJALANAN menuju Ciater pun akan memberikan kesan tersendiri karena kita akan menjumpai jalan yang berliku, menanjak-menurun, dilengkapi pemandangan hutan pinus dan kebun teh di kiri-kanannya. Udaranya yang sejuk serta kabut yang sesekali turun menyelimuti jalan bisa dinikmati sambil menyantap jagung bakar atau jagung rebus yang banyak dijual di sejumlah lokasi menuju Ciater dari arah Bandung.
Selain dari Bandung, Ciater bisa dengan mudah dijangkau dari Jakarta melalui tol Cikampek, kemudian diteruskan ke arah Purwakarta dan berbelok di pertigaan Kecamatan Campaka menuju Kabupaten Subang. Adapun dari arah utara, antara lain Cirebon, Indramayu, menuju Ciater bisa melalui Pamanukan-Subang atau melalui jalan alternatif Sumedang-Subang.
Perjalanan yang mungkin terasa melelahkan akan langsung hilang begitu kita sampai di Ciater. Udaranya yang sejuk, berbaur dengan asap air panas dan bau belerang, pastilah membuat kita tak sabar untuk segera turun dan menikmati air panas alami dari gunung Tangkuban Perahu itu. Lelah selama perjalanan pun dengan cepat terobati begitu kita merendam tubuh di kolam-kolam air panas Ciater. Untuk bersantai bersama keluarga, di Ciater juga banyak tikar untuk disewakan. Ongkos sewanya Rp 2.000-Rp 2.500 per helai.
Tak jauh dari kolam-kolam tempat berendam itu, baik kolam yang gratis maupun kolam khusus dengan tiket masuk Rp 7.000 sampai Rp 11.000 per orang, terdapat kafe atau rumah makan. Penjaja makanan, seperti jagung bakar, kacang tanah rebus, sampai mi bakso dan nasi goreng membuat kita bisa benar-benar menikmati waktu santai di Ciater.
Untuk mereka yang mempunyai uang lebih dan memang ingin menikmati suasana malam di Ciater, manajemen Sari Ater menyediakan paket "Semalam di Kampung Kabayan". Sebanyak 77 ruang untuk beristirahat tersedia di Ciater, mulai dari kelas Family Suite sampai Standard Deluxe. Tarifnya bervariasi dari Rp 331.500 (standard room) sampai Rp 1.092.000 (family suite).
Sementara itu, bagi kelompok-kelompok yang lebih suka menikmati tidur di alam terbuka, di Ciater bisa menyewa tenda sekaligus tempatnya dengan tarif Rp 150.000 per tenda per hari. Membawa tenda sendiri pun bisa, tinggal menyewa tempatnya saja. Jika ingin menyelenggarakan pertandingan tarik tambang, balap karung, dan lomba bakiak, di Ciater Anda tinggal menyewa saja dan tak perlu membawanya dari tempat asal Anda.
Pada hari-hari libur, hiburan di Ciater pun tersedia beragam, mulai dari atraksi, kesenian jaipongan, sisingaan, sampai pertunjukan dangdut. Singkatnya, berbagai kebutuhan wisata memang coba disediakan oleh manajemen Sari Ater sehingga cita-cita menjadikan Ciater sebagai one stop recreation benar-benar terwujud.
Bila dibandingkan dengan tempat wisata lain, berwisata ke Ciater mungkin dinilai jauh lebih mahal atau bahkan mungkin terlalu mahal untuk sebagian orang. Hal ini memang tidak bisa dibantah.
Namun, mahalnya tiket masuk dan biaya menikmati berbagai fasilitas yang tersedia itu agaknya menjadi relatif manakala dibandingkan dengan kepuasan yang akan kita peroleh. Jadi, siap-siaplah ketagihan Ciater.
Rekreasi Air Panas Alam Sari Ater atau lebih banyak dikenal dengan Ciater adalah salah satu lokasi wisata air panas yang menyediakan hampir semua kebutuhan wisata. Sari Ater benar-benar menawarkan "surga" bagi para pengunjungnya, dari golongan mana pun mereka berasal. Tempat wisata yang berlokasi di Desa Ciater, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, itu tidak pelak lagi adalah lokasi pemandian air panas alam terdepan di Indonesia karena berbagai kelengkapan dan variasi wisata yang disajikannya.
Wajarlah bila setiap akhir pekan ribuan warga dari berbagai tempat datang ke Ciater. Barisan puluhan bus besar, mobil pribadi, dan sepeda motor, menjadi pemandangan yang sudah biasa ditemui di sekitar Sari Ater. Maka dari itu, belumlah lengkap perjalanan rekreasi Anda ke Bandung jika belum datang ke Ciater yang jaraknya sekitar 32 kilometer dari Bandung atau 30 km dari Kota Subang.
Data dari manajemen PT Sari Ater menyebutkan, pada tahun 2002 setiap harinya Ciater dikunjungi 2.861 orang atau total pada tahun 2002 dikunjungi 1.044.319 orang. Dari jumlah itu, 2.810 di antaranya adalah wisatawan mancanegara.
SARI Ater adalah lokasi wisata yang menempati lahan seluas 40 hektar. Lokasinya berada di punggung Gunung Tangkuban Perahu, semakin memesona karena dikelilingi perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. Usianya yang sudah 20 tahun membuat lokasi wisata ini benar-benar tumbuh menjadi sebuah resor yang lengkap.
Tidak mengherankan bila banyak wisatawan menjadikan Ciater sebagai tempat rutin untuk berekreasi. Mendatangi tempat ini, kita memang tidak akan pernah bosan, bahkan sebaliknya kita akan terus ketagihan.
"Saya sebulan dua kali ke sini bersama keluarga, tidak pernah bosan. Malahan sudah kayak rutinitas yang harus dilakukan bersama keluarga. Kalau kelewatan, seperti ada yang kurang," ungkap Rudi Suherman, salah seorang warga Jatinegara, Jakarta, ketika ditemui tengah asyik berekreasi di Ciater.
Keluarga seperti keluarga Rudi jumlahnya banyak, bahkan mungkin tak terhitung. Mereka memilih Ciater bukan hanya karena air panasnya, tetapi karena lokasi wisata itu memang menawarkan banyak sekali pilihan wisata untuk keluarga. Selain mandi air panas, di Ciater kita bisa menunggang kuda menikmati keindahan lokasi wisata Ciater, sekadar berjalan-jalan di sekitar kebun teh atau tea walk, memancing, melukis, bermain tenis atau golf, bahkan menjalani pengobatan penunjang medis.
Masih kurang? Manajemen Sari Ater menawarkan sajian terbaru, yaitu berlatih membuat kerajinan keramik, mulai dari pengolahan bahan dasar sampai menjadi barang jadi, dan berwisata ke pabrik teh PTPN VII serta menikmati teh olahan langsung dari pabrik tersebut.
"Kami memang ingin menjadikan Sari Ater ini sebagai one stop recreation sehingga seluruh anggota keluarga bisa menikmatinya. Hal itu wajar saja karena 90 persennya adalah wisatawan lokal, terutama keluarga dari Jakarta. Sekarang, setelah bom di Bali dan perang di Irak, jumlah wisatawan asing memang semakin turun sehingga wisatawan lokal semakin kuat menjadi target pemasaran kami," kata M Hidayat Tasrif, Sales and Marketing Manager Sari Ater.
Untuk itulah, selain air panas alami yang berkhasiat bisa mengobati penyakit-penyakit tertentu, di lokasi wisata Ciater ini pun disediakan kegiatan senam untuk ibu-ibu, melukis, menunggang kuda, dan membuat keramik untuk anak-anak serta bermain tenis dan golf untuk bapak-bapak dan anggota keluarganya.
PERJALANAN menuju Ciater pun akan memberikan kesan tersendiri karena kita akan menjumpai jalan yang berliku, menanjak-menurun, dilengkapi pemandangan hutan pinus dan kebun teh di kiri-kanannya. Udaranya yang sejuk serta kabut yang sesekali turun menyelimuti jalan bisa dinikmati sambil menyantap jagung bakar atau jagung rebus yang banyak dijual di sejumlah lokasi menuju Ciater dari arah Bandung.
Selain dari Bandung, Ciater bisa dengan mudah dijangkau dari Jakarta melalui tol Cikampek, kemudian diteruskan ke arah Purwakarta dan berbelok di pertigaan Kecamatan Campaka menuju Kabupaten Subang. Adapun dari arah utara, antara lain Cirebon, Indramayu, menuju Ciater bisa melalui Pamanukan-Subang atau melalui jalan alternatif Sumedang-Subang.
Perjalanan yang mungkin terasa melelahkan akan langsung hilang begitu kita sampai di Ciater. Udaranya yang sejuk, berbaur dengan asap air panas dan bau belerang, pastilah membuat kita tak sabar untuk segera turun dan menikmati air panas alami dari gunung Tangkuban Perahu itu. Lelah selama perjalanan pun dengan cepat terobati begitu kita merendam tubuh di kolam-kolam air panas Ciater. Untuk bersantai bersama keluarga, di Ciater juga banyak tikar untuk disewakan. Ongkos sewanya Rp 2.000-Rp 2.500 per helai.
Tak jauh dari kolam-kolam tempat berendam itu, baik kolam yang gratis maupun kolam khusus dengan tiket masuk Rp 7.000 sampai Rp 11.000 per orang, terdapat kafe atau rumah makan. Penjaja makanan, seperti jagung bakar, kacang tanah rebus, sampai mi bakso dan nasi goreng membuat kita bisa benar-benar menikmati waktu santai di Ciater.
Untuk mereka yang mempunyai uang lebih dan memang ingin menikmati suasana malam di Ciater, manajemen Sari Ater menyediakan paket "Semalam di Kampung Kabayan". Sebanyak 77 ruang untuk beristirahat tersedia di Ciater, mulai dari kelas Family Suite sampai Standard Deluxe. Tarifnya bervariasi dari Rp 331.500 (standard room) sampai Rp 1.092.000 (family suite).
Sementara itu, bagi kelompok-kelompok yang lebih suka menikmati tidur di alam terbuka, di Ciater bisa menyewa tenda sekaligus tempatnya dengan tarif Rp 150.000 per tenda per hari. Membawa tenda sendiri pun bisa, tinggal menyewa tempatnya saja. Jika ingin menyelenggarakan pertandingan tarik tambang, balap karung, dan lomba bakiak, di Ciater Anda tinggal menyewa saja dan tak perlu membawanya dari tempat asal Anda.
Pada hari-hari libur, hiburan di Ciater pun tersedia beragam, mulai dari atraksi, kesenian jaipongan, sisingaan, sampai pertunjukan dangdut. Singkatnya, berbagai kebutuhan wisata memang coba disediakan oleh manajemen Sari Ater sehingga cita-cita menjadikan Ciater sebagai one stop recreation benar-benar terwujud.
Bila dibandingkan dengan tempat wisata lain, berwisata ke Ciater mungkin dinilai jauh lebih mahal atau bahkan mungkin terlalu mahal untuk sebagian orang. Hal ini memang tidak bisa dibantah.
Namun, mahalnya tiket masuk dan biaya menikmati berbagai fasilitas yang tersedia itu agaknya menjadi relatif manakala dibandingkan dengan kepuasan yang akan kita peroleh. Jadi, siap-siaplah ketagihan Ciater.
Oleh: Johan Waskita/Rakaryan S
Sumber: Kompas, Sabtu, 13 Maret 2004.
0 comments:
Post a Comment